Sabtu, 13 September 2014

Kerangka Kompetensi Abad 21

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Pada setiap tahun perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Media-media teknologi informasi tambah tahun makin menambah kecanggihannya dan keinstanannya. Kita mau tidak mau harus mengikuti dan peka terhadap revolusi itu. 

Apalagi para anak-anak seumur paud sampai sekolah menengah sudah terbiasa menkonsumsi teknologi tersebut. Cara mendapatkannya pun mudah mulai dari handphone ibu atau bapaknya, laptop yang hanya digunakan sekedar bermain game, dan berbagai perangkat teknologi lainnya. Sampai-sampai bahasa teknologi pun lebih dikuasai oleh siswa-siswi SD daripada gurunya. 

Bukan hanya itu, banyak masalah yang harus dihadapi seperti di kota kota besar dari kepadatan manusia, kendaraan dan sepeda motor. Masalah lainnya seperti pemanasan global, kemiskinan, kelaparan, krisis energi, krisis sosial dan bencana alam. Masalah-masalah ini menyebabkan kebutuhan siswa untuk dapat berkomunikasi, berkolaborasi, beradaptasi dengan perubahan semakin kritis. Tantangan untuk menyelaraskan kehidupan pribadi, sosial, ekonomi dan politik pada tingkat lokal, nasional dan global perlu dipersiapkan lebih baik lagi.

Maka dari itu, keterampilan abad ke-21 yang siswa di asah harus bersifat  interdisipliner, terintegrasi, berbasis proyek, hingga mengaplikasikan keterampilan terbaik untuk bertahan hidup. Tony Wagner dalam bukunya Global Achievement Gap menyatakan bahwa ada 7 keterampilan utama yang wajib siswa kuasai agar bertahan hidup dan beradaptasi dengan perubahan, yaitu:

  • Terampil berpikir kritis dan memecahkan masalah.
  • Kolaborasi berbasis jaringan dan memimpin dengan pengaruh.
  • Mampu mengubah arah dan bergerak secara cepat dan efektif dan beradaptasi.
  • Memiliki daya inisiatif dan berkewirausahaan
  • Bicara dan memiliki kemampuan menulis secara efektif.
  • Mengakses dan menganalisis informasi.
  • Bersikap selalu ingin tahu dan berimajinasi

Untuk mengembangkan sejumlah keterampilan itu, maka sekolah perlu mengantisipasi berbagai langkah perubahan yang meliputi komponen utama yaitu penyempurnaan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pengembangan siswa, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, dan melaksanakan pembelajaran yang terkontrol agar sekolah dapat memastikan bahwa target mutu yang diharapkannya terwujud

Dari segi penilaian, perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu diperlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai.

Standar Penilaian
  • Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif
  • Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
  • Membolehkan pengembangan portofolio siswa
Lingkungan Belajar
  • Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
  • Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia 
  • Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online