Rabu, 21 Mei 2014

Promosi / Komunikasi Pemasaran

Mengambangkan dan Mengelola Program Iklan

Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas

  • Dalam mengembangkan program iklan, manajer perusahaan harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli, lalu menggunakan lima keputusan utama ('lima M')

Lima M Iklan


Mission

  • Tujuan penjualan 
  • Tujuan Iklan
Money
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan:
  • Tahap-tahap dalam PLC
  • Pangsa pasar dan basis konsumen
  • Persaingan dan kerumunan 
  • Frekuensi iklan
  • Kemampuan penggantian produk
Message
  • Pembentukan pesan
  • Evaluasi dan pemilihan pesan
  • Pelaksanaan pesan
  • Review tanggung jawab sosial
Media
  • Jangkauan frekuensi, dampak
  • Jenis media utama
  • Sarana media khusus
  • Penetapan waktu media
  • Alokasi media geografis
Measurement

  • Dampak komunikasi
  • Dampak penjualan
a. Menentukan Tujuan
Tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan iklan:
  • Iklan informatif : untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
  • Iklan Persuasif : untuk menciptakan kesukaaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatun produk dan jasa.
  • Iklan Pengingat : untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
  • Iklan penguat : untuk meyakinkan pembeli bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
b. Memutuskan Anggaran Iklan

c. Mengembangkan Kampanye Iklan

1. Pembentukan dan Evaluasi Iklan
Pengiklan selalu mencari "ide hebat" yang:
- Menghubungkan merek dan konsumen secara rasional dan emosional
- Membedakan merek dari pesaing dengan tajam
- Cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan ke dalam berbagai media, pasar dan periode waktu.

2. Pengembangan kreatif dan pelaksanaan:
- Iklan Televisi : sarana efektif yang menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen dan menjadi sarana yang mendorong untuk secara dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan kepribadian merek, dan hal-hal tak berwujud lainnya dari merek tersebut.
- Iklan Media cetak : majalah dan surat kabar
- Iklan radio : biasanya cara mengiklankannya dengan suara percakapan yang menggambarkan produk yang diiklankan.

3. Masalah hukum dan sosial
- Pengiklan tak boleh membuat pernyataan salah
- Pengiklanan tidak boleh membuat iklan yang mempunyai kapasitas menipu
- Pengiklanan tidak boleh menyerang masyarakat umum, dan kelompok etnis, ras dan etnik tertentu

a. Memutuskan jangkauan frekuensi dan dampak
Pemilihan media adalah proses meneukan media yang paling efektif biaya untuk menghantarkan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada pemirsa.
Jumlah paparan terkait:
Jangkauan

  • Frekuensi
  • Dampak
  • Total jumlah paparan
  • Jumlah paparan tertimbang (weight numbers of exposures)

b. Memilih jenis media utama
Variabel yang diperhatikan antara lain:

  • Kebiasaan permirsa media sasaran
  • Karateristik produk
  • Karakteristik pesan
  • Biaya

Alternatif Opsi Iklan
a. Iklan tempat, mencakup:
- Papan iklan
- Ruang public, seperti pesawat terbang, arena olahraga, dalam lift kantor dan hotel, dll.
b. Penempatan produk, yakni dalam film atau acara TV atau dalam bentuk Adventorial
c. Titik Pembelian, yakni iklan dalam foto (Seperti di kereta belanja, lorong dan rak)

c. Memilih Sarana Media Khusus
Beberapa kemungkinan ukuran pemirsa yang harus diketahui dalam proses pemilihan:

  • Sirkulasi
  • Pemirsa
  • Pemirsa efektif


d. Menentukan penentuan waktu dan alokasi media
Klasifikasi pola penentuan waktu iklan:

  • Kontinuitas : paparan muncul serta konsisten sepanjang periode tertentu
  • Konsentrasi : memerlukan pembelanjaan semua uang iklan dalam satu periode
  • Bersedia : memerlukan iklan untuk satu periode, diikuti oleh periode kegiatan iklan kedua
  • Berdenyut : iklan berkelanjutan dengan titik bobot rendah yang diperkuat secara periodic

e. Mengevaluasi efektivitas iklan
1. Riset Pengaruh Komunikasi
Berusaha menentukan apakah iklan berkomunikasi secara efektif.
Terdapat tiga metode pengujian utama:

  • Metode umpan balik konsumen
  • Uji portofolio
  • Uji laboratorium

2. Riset Pengaruh Penjualan
Dapat dilakukan dengan analisis data historis dan eksperimental.

3. Promosi yang Digunakan
Terdiri dari keloksi alat insentif yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan. Mencakup:

  • Promosi konsumen
  • Promosi dagang
  • Promosi bisnis dan tenaga penjualan

Hubungan Masyarakat
Masyarakat adalah semua kelompok yang memiliki minat actual potensial atau mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan
Departemen humas, yang menjalankan kegiatan hubungan masyarakt dalam perusahaan melaksanakan lima fungsi, yakni:

  • Hubungan pers
  • Publikasi produk
  • Komunikasi koorporat
  • Melobi
  • Konseling

Memasarkan Hubungan Masyarakat
Keputusan utama dalam humas:

  • Publikasi
  • Acara
  • Pemberian sponsor
  • Berita
  • Pidato
  • Kegiatan Layanan Masyarakat
  • Media Identitas

Sabtu, 17 Mei 2014

Kuliah Umum - Membangun Kewirausahaan Pendidikan

Rabu, 14 Mei 2014, bertempat di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 9, Jurusan Manajemen Pendidikan mengadakan kuliah umum (studium general) yang bertemakan "Membangun Kewirausahaan Pendidikan". Kuliah Umum tersebut mendatangkan seorang narasumber Bapak Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A.. Beliau merupakan pendiri dan direktur utama dari Mizan Publishing Group, serta ketua yayasan Lazuardi Hayati, yang membawahi sekolah Lazuardi GIS.

Satu-satunya jalan untuk memperbaiki kualitas kehidupan di negeri ini adalah dengan memperbaiki pendidikan. Kita bisa menggunakan segala cara, tetapi ujung-ujungnya kalau mau benar-benar memperbaiki kondisi harus lewat pendidikan. Tidak ada sekolah yang baik kecuali setiap orang yang ada dalam lingkungan sekolah berfungsi sebagai pendidik tanpa terkecuali Office Boy sekalipun. 

Mengelola Sekolah Berkualitas
Mengelola pendidikan adalah pengalaman yang paling sulit dari terjun ke bisnis manapun dalam hal kualitas. Salah satu kunci kesuksesan finlandia dalam hal pendidikan adalah adanya dukungan dari banyak pihak, seperti pemerintah, kepercayaan orang tua kepada lembaga pendidikan, passionate para pendidik yang tinggi.

Pendidik atau guru bertanggung jawab menentukan hitam putih kehidupan seseorang. Untuk menghasilkan pendidik yang berkualitas dengan melihat fenomena yang bahwa profesi guru dianggap sebagai profesi ‘sampah’, maka perlunya menanamkan atau memiliki passion, karakter, komunikasi yang baik, dan percaya diri.

Uraian Tujuan Pendidikan
  • Sejahtera Fisik : sandang, pangan papan, kesehatan
  • Sejahtera Mental : (memiliki self esteem) : keluarga, sosial, prestasi
  • Sejahtera Spiritual : memiliki sense of purpose in life dan sense of mission to help others
Tujuan (objectives) Pendidikan
  • Learn to know/to learn
  • Learn to do
  • Learn to be
  • Learn to live together
*Sejalan dengan Unesco

Tips and Trick
Yang paling penting dalam pendidikan kewirausahaan bukanlah soal teknis (kemampuan teknis dapat dipelajari dengan mudah melalui buku atau internet), tetapi yang paling diperlukan adalah leadership (soft skill), visi (berpikir jauh ke depan), kemampuan bekerjasama dan komunikasi, dan percaya diri. Segala hal berkaitan dengan teknis dapat dipelajari dengan mudah asalkan kita memiliki visi, misi, kebesaran hari, komitmen. 


Karena kunci keberhasilan kewirausahaan itu adalah keterampilan karakter, bukan keterampilan teknis. TIPS DAN TRIK UNTUK MEMULAI KEWIRAUSAHAAN :

  • Trust ; mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Membina kepercayaan dengan cara menjadi orang yang jujur dan peduli terhadap orang lain.
  • Percaya diri ; yakin terhadap apa yang dikerjakan dan mengerti apa yang akan dikerjakan. 
  • Kemampuan komunikasi
  • Belajar terus
  • Memiliki visi 






  • Senin, 12 Mei 2014

    Keputusan Harga


    Price 
    Sejumlah uang yang dikenakan terhadap suatu produk/jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dalam memiliki dan menggunakan suatu produk atau jasa.

    Pertimbangan dalam harga

    1. Faktor Internal
    • Tujuan Pemasaran; misal : maksimalisasi laba, meraih pangsa pasar, mengatasi persaingan, tanggung jawab sosial, kelangsungan hidup perusahaan dll.
    • Strategi Bauran Pemasaran; harus mendukung bauran pemasaran lainnya.
    • Biaya; yaitu faktor penentu harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak merugi.
    • Pertimbangan Organisasi; siapa yang harus menetapkan harga.

        2. Faktor Eksternal

    • Pasar & Permintaan, apakah berada pada pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli atau monopoli dan bagaimana elastisitas permintaannya.
    • Persaingan
    • Faktor lainnya; ekonomi (inflasi, resesi, tingkat bunga), penjualan kembali, kebijakan pemerintah
    Menentukan kebijakan penetapan harga
    1. Memilih tujuan penetapan harga
    Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan sehingga harga cenderung rendah, hal ini dapat dilakukan bila menghadapi persaingan ketat, kelebihan kapasitas, atau keinginan konsumen berubah-ubah. 
    Maksimalkan laba sekarang sehingga harga senderung tinggi, hal ini mengorbankan tujuan jangka panjang, sulit dilakukan karena tidak mudah meramalkan fungsi permintaan.

    2. Menentukan permintaan
    Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan level permintaan yang berbeda-beda. Karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasarannya.

    3. Memperkirakan biaya
    Permintaan pasar menetapkan batas harga tertinggi yang dapat ditetapkan perusahaan dan batas bawah harga ditentukan oleh struktur biaya perusahaan. Perusahaan berusaha untuk menutup, biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi umum dan pengembalian investasi.

    4. Analisis biaya, harga dan tawaran pesaing
    Sama dengan pesaing, bila mutu yang ditawarkan serupa. Lebih rendah bila mutu yang ditawarkan perusahaan lebih rendah. Lebih tinggi bila mutu yang ditawarkan perusahaan lebih tinggi.

    5. Memilih metode penetapan harga
    Harga mark-up, berdasarkan sasaran pengembalian, berdasarkan nilai yang dipersepsikan, berdasarkan harga nilai, dan sesuai harga yang berlaku.

    6. Memilih harga final
    Pertimbangannya antara lain ; harga psikologis (parfum, mobil mewah), pengaruh elemen bauran pemasaran, kebijakan penetapan harga oleh perusahaan, pengaruh harga oleh pihak-pihak lain (stakeholders).


    Pendekatan Penetapan Harga
    • Permintaan dipasar sasaran
    • Strategi bisnis dan pemasaran
    • Diferensiasi produk
    • Harga pesaing
    • Harga barang substitusi
    • Biaya produksi



















    Pendekatan Penetapan Harga
    • Cost Based Pricing
    Menetapkan harga dengan menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
    • Break Even Analysis and Target Profit Pricing
    Menetapkan harga untuk mencapai titik impas dalam membuat dan memasarkan suatu produk atau menetapkan harga dalam mencapai target profit.
    Break even volume: Fixed Cost / Price - Variable Cost
    • Value Based Pricing
    Menetapkan harga berdasarkan persepsi pembeli terhadap suatu nilai dibandingkan dengan biaya penjual.

    Perbedaan:

    Cost Based Pricing
    Product -> Cost -> Price -> Value -> Customers

    Value Based Pricing
    Customers -> Value -> Price -> Cost -> Product 

    • Competition - Based Pricing
    Menetapkan harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing untuk jenis produk serupa. 

    Strategi Penetapan Harga Produk Baru
    • Market-Skimming Pricing
    Menetapkan harga yang tinggi untuk produk baru untuk mendapatkan prndapatan maksimum dari segmen yang berkeinginan untuk membayar harga yang tinggi -> Fewer but more profitable sales.
    • Market-Penetration Pricing
    Menetapkan harga yang rendah untuk produk baru untuk menarik pembeli yang banyak dan pangsa pasar yang besar.

    Strategi Penyesuaian Harga
    1. Discount and allowance pricing: Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada konsumen.
    2. Segmented pricing: Menyesuaikan harga terhadap pelanggan, produk, atau lokasi yang berbeda.
    3. Psychological pricing: Menyesuaikan harga terhadap efek psikologis.
    4. Promotional pricing: Mengurangi harga sementara untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.
    5. Geographical pricing: Menyesuaikan harga sesuai dengan letak geografis/letak konsumen
    6. International pricing: Menyesuaikan harga untuk pasar internasional.

    Penetapan Harga Diskriminasi 
    1. Segmen Pelanggan 
    2. Bentuk Produk
    3. Lokasi
    4. Waktu
    Penetapan harga Psikologis
    200 ml      =  Rp 20.000       100/unit

    B
    175 ml      =  Rp 18.900       126/unit

    Asumsi nilai sama
    Perbedaan? 
    - Lebih menarik?
    - Nilai lebih baik?
    - Psikologi harga?

    Penetapan harga promosi
    • Kepemimpinan harga merugi (supermarket)
    • Penetapan harga untuk even spesial
    • Potongan harga
    • Pembiayaan bungan rendah
    • Pembayaran jangka panjang
    • Garansi dan pelayanan
    • Diskon psikologis

    Market Holding
    Strategi ini sering dipergunakan oleh perusahaan yang ingin mempertahankan pangsa pasar.
    Dalam pasar global terjadi disebabkan karena fluktuasi nilai mata uang yang menyebabkan harus diadakannya penyesuaian harga.

    Pengaruh lingkungan terhadap keputusan harga:
    1. Fluktuasi nilai mata uang
    2. Klausul nilai tukar
    3. Penetapan harga di wilayah yang mengalami inflasi
    4. Campur tangan dan subsidi pemerintah
    5. Perilaku pesaing
    6. Hubungan harga dan kualitas

    Transfer pricing
    Penetapan harga dari produk atau jasa yang dibeli atau dijual oleh unit operasi atau divisi dari perusahaan yang sama. berkaitan dengan pertukaran - pertukaran--transaksi antara pembeli dan penjual yang memiliki perusahaan induk yang sama.
    Terdapat tiga pendekatan alternatif:
    1. Cost-based transfer pricing
    2. Market-based transfer pricing
    3. Negotiated transfer pricing. 

    Senin, 05 Mei 2014

    Peluang Bisnis Waralaba

    Peluang Bisnis Waralaba

    Tidak di pungkiri saat Krisis Ekonomi tahun 1997-2000 banyak pekerja menjadi korban PHK dalam pekerjaannya karena perusahaan tidak mampu membayar gaji setiap pekerjanya. Disitulah mulai bermunculan ide-ide beberapa si korban PHK untuk membuka usaha sendiri, dengan membuka bisnis waralaba/franchise. Ternyata Krisis Ekonomi membawa hikmah bagi siapapun yang dapat melihat kesempatan yang ada dengan membuka Bisnis Waralaba/Franchise.



    Mengapa banyak orang membuka usaha ini???

    1. Memiliki modal
    2. Mudah dan cepat
    3. Keahlian dan pengalaman tidak mutlak
    4. Tidak harus memiliki jiwa kewirausahaan
    5. Merasa ada yang membimbing/mengawasi
    6. Menguntungkan dalam waktu singkat


    Franchisor (Pewaralaba) atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.



    Franchisee (Terwaralaba) atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba

    Sistem Kerjasama Waralaba
    Mengapa franchisor rela memberikan kesempatan kepada pihak lain (franchisee) untuk ikut mencicipi untung dari bisnis yang mereka rintis dan kembangkan?
    1. Pemilik bisnis ingin melakukan ekspansi bisnis berkecepatan tinggi.
    2. Bisa mengalihkan resiko usaha dan sebagian kerepotan bisnis kepada terwaralaba.
    3. Bila usaha terwaralaba maju, pewaralaba ikut menikmatinya dalam bentuk royalti yang lebih besar.
    4. Bila terwaralaba bangkrut, kegiatan keuangan sepenuhnya ada di tangan terwaralaba.
    5. Pemodal yang terlibat menjadi operator biasanya punya rasa memiliki yang lebih besar ketimbang manager yang di rekrut perusahaan.
    Apakah semua franchise layak diwaralabakan?
    • Sudah terbukti sukses : Brand yang matang, resep dan kiat usaha yang jitu, konsep usaha yang benar-benar unggul.
    • Kesuksesan itu harus sudah teruji : Minimal sudah beroperasi 3 tahun dan memiliki lebih dari satu outlet.
    • Pewaralaba wajib mengevaluasi kelayakan bisnisnya dalam menghasilkan keuntungan : Apakah margin profit bisa dibagi sedemikian rupa sehingga franchisee bisa berlanjut usahanya dan franchisor pun terus berkembang.
    • Bisnis yang diwaralabakan harus unik : produk, resep, sistem, atau konsep.
    Prinsip dalam Bisnis
    • Good Corporate Governance
    • Fair Business Practices
    Persiapan Sebelum Membeli Franchise
    • Self Evaluation (minat, bakat, keahlian, mimpi)
    • Investigasi beragam industri/bisnis yang menarik
    • Pilih area geografis dan pastikan apa ada peluang pasar untuk tipe bisnis (franchise) yang akan dipilih 
    • Mulailah cari informasi tentang franchise tersebut
    • Bacalah Informasi (kontrak) dengan hati-hati
    • Pastikan betul perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik (keuangan, manajemen, prospek pertumbuhan, reputasi)
    • Kontrak Franchisor dan franchisee
    • Bila memungkinkan kunjungi tempat bisnis franchisee/franchisor
    Sumber:
    www.mdp.ac.id/materi/2012-2013-2/MJ321/071047/MJ321-071047-524-2.ppt